Perilaku mencuci tangan adalah masalah sepele. Begitu sepelenya hingga banyak orang mengabaikannya. Padahal perilaku mencuci tangan mampu mencegah berbagai jenis penyakit.Tak hanya anak-anak yang malas mencuci tangan, orang dewasa pun masih sulit membiasakan diri untuk membersihkan dan mencuci tangannya.
Mengapa Harus Cuci Tangan?
Hasil survey yang dilakukan oleh Kemenkes RI menyebutkan terjadinya peningkatan insiden penyakit diare antara tahun 2000-2010. Pada tahun 2000 terjadi sebanyak 301/1000 penduduk. Sementara tahun 2010 meningkat menjadi 411/1000 penduduk Indonesia. Peningkatan jumlah penderita diare per-tahun, menyebabkan kasus ini termasuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Salah satu indikasi penyebab diare adalah tangan yang tidak bersih.
Tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas). Cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare salah satunya dengan melakukan perubahan perilaku sederhana yakni mencuci tangan. Dengan mencuci tangan, kita dapat memutus rantai penularan dan menghentikan penyebaran berbagai macam penyakit seperti diare, typus, infeksi pernafasan bahkan berbagai macam influenza.
Tradisi Kobokan
Selama ini orang lebih umum mencuci tangan dengan air saja. Bahkan beberapa masyarakat Indonesia masih ada yang menggunakan kobokan yang disediakan di meja untuk mencuci tangan saat hendak makan. Hal ini dinilai kurang baik, sebab air kobokan tak bisa membersihkan tangan sampai bersih. Sebaiknya, kita tetap mencuci tangan di wastafel dengan sabun dan air yang mengalir agar kuman-kuman yang menempel hilang dari tangan. Penggunaan sabun pada saat mencuci tangan, akan menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya.
Wajar bila kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS). Penetapan HCTPS sekaligus merupakan kampanye dalam rangka menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat. Selain itu masyarakat dapat pula ikut berperan aktif sebagai promotor kesehatan, dan berkontribusi dalam pencapaian target Milenium Development Goals (MDG’s) nomer 4 “Reduce Child Mortality”, salah satunya dengan mempromosikan cuci tangan pakai sabun, bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
“Melalui berbagai program kesehatan berbasis masyarakat, PMI bersama dengan para relawan, baik dari kabupaten kota maupun ditingkat masyarakat, juga turut berperan serta dalam mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satunya adalah perilaku cuci tangan pakai sabun,” Jelas Eka Wulan, Kasub Divisi kesehatan masyarakat PMI Pusat.
Mencuci tangan tidak membutuhkan waktu yang lama atau usaha yang sulit. Hanya kita yang kadang masih menyepelekan hal kecil yang bisa berdampak besar bagi kesehatan kita. Mari kita tanamkan sejak dini perilaku sederhana cuci tangan dengan sabun, karena cuci tangan dengan sabun lebih efektif dari vaksin dan obat manapun. sumber : http://www.pmi.or.id/
Posting Komentar
SILAHKAN ISI KOMENTAR ANDA BEBAS TAPI SOPAN DEMI KEMAJUAN PMR SPENSAGA. Siamo Tutti Fratelli ..