KARANGGAYAM – Menjelang pelaksanaan Unjian Negara, SMP Negeri 1 Karanggayam menggelar Mujahadah bersama. Bertempat di halaman sekolah, Rabu (30/4) 2014.
Mujahadah ini diperuntukan khusus siswa kelas IX, untuk meningkatkan kesiapan mental dan spiritual siswa dalam menghadapi UN yang sebentar lagi akan diselenggarakan.
Kepala SMP Negeri 1 Karanggayam, Tuseno SPd mengatakan, kesuksesan dalam mengerjakan soal ujian, bukan hanya ditentukan oleh kemampuan intelektual semata. Tetapi, juga dipengaruhi oleh kesiapan spiritual siswa. “ Apalagi, pemahaman keagamaan siswa Karanggayam masih perlu ditingkatkan. Masih ada beberapa siswa yang belum lancar dalam membaca Al-Qur’an dengan baik,” katanya, kemarin.
Senada juga diungkapkan Ketua Komite SMP Negeri 1 Karanggayam, Drs Fatah. Menurutnya kesadaran warga Karanggayam dalam menjalankan shalat juga masih memprihatinkan. Dia berharap siswa SMP Negeri 1 Karanggayam dapat menjadi contoh bagi keluarganya. “ Jika anak rajin shalat, maka orang tua mereka akan tersentuh untuk menjalankannya,” katanya.
Kendati demikian, dia menilai bahwa pemahaman dan pengamalan agama Islam di Kecamatan Karanggayam terus mengalami peningkatan. Jika dibandingkan dengan puluhan tahun yang lalu, tempat ibadah masih barang langka. Saat ini jumlah masjid, mushala, dan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) terus meningkat. “ Hal itu tidak terlepas dari peran SMP Negeri 1 Karanggayam dalam mengembangkan nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan, Suyitman MPdI, berperan sebagai Training Motivator dengan pendekatan spiritual menggunakan metode pendekatan pendidikan hati (tazkiyah al-qalb). “ Jika hati seseorang bersih, maka bersihlah seluruh jiwa raganya,” kata guru MTs Negeri Kebumen 1, sekaligus dosen IAINU Kebumen.
Menurutnya, proses motivasi dilakukan dalam tiga tahap yaitu takhali (pengosongan diri), tahali (pengisian nilai-nilai positif), dan tajalli (pemantapan diri). Pada tahap takhali, hampir semua siswa menangis ketika diajak merenungi tentang dosa-dosa yang selama ini membuat hati manusia menjadi kotor. Peserta diajak untuk menyadari betapa pentingnya beribadah kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tua, hormat pada guru dan teman.
Selain motivasi, pada malam itu juga dilaksanakan shalat maghrib berjamaah, mujahadah asmaul husna, dan shalat tahajud. Kegiatan diakhiri dengan shalat subuh berjamaah dan salam-salaman.
sumber : http://www.radarbanyumas.co.id/hadapi-un-gelar-mujahadah/
Kepala SMP Negeri 1 Karanggayam, Tuseno SPd mengatakan, kesuksesan dalam mengerjakan soal ujian, bukan hanya ditentukan oleh kemampuan intelektual semata. Tetapi, juga dipengaruhi oleh kesiapan spiritual siswa. “ Apalagi, pemahaman keagamaan siswa Karanggayam masih perlu ditingkatkan. Masih ada beberapa siswa yang belum lancar dalam membaca Al-Qur’an dengan baik,” katanya, kemarin.
Senada juga diungkapkan Ketua Komite SMP Negeri 1 Karanggayam, Drs Fatah. Menurutnya kesadaran warga Karanggayam dalam menjalankan shalat juga masih memprihatinkan. Dia berharap siswa SMP Negeri 1 Karanggayam dapat menjadi contoh bagi keluarganya. “ Jika anak rajin shalat, maka orang tua mereka akan tersentuh untuk menjalankannya,” katanya.
Kendati demikian, dia menilai bahwa pemahaman dan pengamalan agama Islam di Kecamatan Karanggayam terus mengalami peningkatan. Jika dibandingkan dengan puluhan tahun yang lalu, tempat ibadah masih barang langka. Saat ini jumlah masjid, mushala, dan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) terus meningkat. “ Hal itu tidak terlepas dari peran SMP Negeri 1 Karanggayam dalam mengembangkan nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan, Suyitman MPdI, berperan sebagai Training Motivator dengan pendekatan spiritual menggunakan metode pendekatan pendidikan hati (tazkiyah al-qalb). “ Jika hati seseorang bersih, maka bersihlah seluruh jiwa raganya,” kata guru MTs Negeri Kebumen 1, sekaligus dosen IAINU Kebumen.
Menurutnya, proses motivasi dilakukan dalam tiga tahap yaitu takhali (pengosongan diri), tahali (pengisian nilai-nilai positif), dan tajalli (pemantapan diri). Pada tahap takhali, hampir semua siswa menangis ketika diajak merenungi tentang dosa-dosa yang selama ini membuat hati manusia menjadi kotor. Peserta diajak untuk menyadari betapa pentingnya beribadah kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tua, hormat pada guru dan teman.
Selain motivasi, pada malam itu juga dilaksanakan shalat maghrib berjamaah, mujahadah asmaul husna, dan shalat tahajud. Kegiatan diakhiri dengan shalat subuh berjamaah dan salam-salaman.
Posting Komentar
SILAHKAN ISI KOMENTAR ANDA BEBAS TAPI SOPAN DEMI KEMAJUAN PMR SPENSAGA. Siamo Tutti Fratelli ..